KI HADJAR DEWANTARA

Ki Hadjar Dewantara adalah seorang Pejuang pendidikan di Indonesia. Semangat juang beliau dalam usaha mengentaskan buta aksara tidaklah main-main. Padahal, beliau adalah seorang bangsawan yang secara situasi dizaman penjajah kala itu, berjuang untuk bangsanya sendiri adalah suatu hal yang jauh dari kata mudah. Beliaulah yang merangkai kalimat ING NGARSO SUNG TULODO, ING MADYA MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI. Kalimat ini memberikan kita tuntunan bahwa kalau ingin menciptakan peserta didik yang berkarakter dan santun, maka kuncinya adalah berperilaku santun dan baiklah dari diri sendiri. Sebagai sesama pendidik kita harus saling bergandeng tangan menyelesaikan persoalan yang terjadi, dan memberi semangat kepada rekan guru lain serta para peserta didik.

Belum semua pendidik memahami konsep Ki Hadjar Dewantara ini. terbukti dengan masih adanya pemaknaan pendidikan dengan sebuah proses pemaksaan dan pengekangan. Peserta didik didik dituntut untuk berbuat baik dan dihukum apabila melakukan pelanggaran. Hal ini terjadi dilingkungan tempat belajar penulis itu sendiri. Hari-hari berjalan dengan melihat dan menghitung hasil perolehan poin siswa dalam pelanggaran peraturan sekolah. Hal ini berbanding terbalik dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara, bahwa masing-masing peserta didik memimliki latar belakang yang berbeda, sehingga dalam menghadapi mereka pun tidak bisa dilakukan dengan cara yang sama.

Terbangun dan sadar bahwa apa yang saya lakukan selama ini tidak sesuai dengan kodrat dan latar belakang peserta didik, saya berusaha terus membaca dan menggali nilai-nilai budi pekerti yang telah diajarkan oleh sang Bapak Pendidikan Indonesia. Bahwa, yang dibutuhkan oleh peserta didik bukanlah TONTONAN akan tetapi TUNTUNAN yang real dalam kehidupan baik disekolah maupun dalam keluarga. Kita ingin para peserta didik memiliki karakter yang jujur dan kuat. Oleh karenanya, saya mulai sedikit demi sedikit menempatkan peserta didik bukan sebagai objek pembelajaran, akan tetapi mereka adalah para pelaku perubahan yang bersama-sama dengan para pendidik berusaha melakukan perubahan kearah yang lebih baik.

Saya berharap, karakter pendidik di sekolah penulis khususnya dapat meneladani pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Sehingga tujuan Pendidikan Nasional Indonesia dapat terwujud. Khususnya bagi saya secara pribadi, kelemahan dan kesilapan yang selama ini saya lakukan akan saya perbaiki dikemudian hari, insyaAlloh.

                                                                                                Siak Sri Indrapura, 22 Mei 2022

 

 

                                                                                                Khawadits, S.Pd

Komentar